Berhati - hatilah maka kamu akan selamat

Senin, 08 Desember 2008

SEJARAH ATLETIK



Lari gawang, salah satu jenis olahraga atletik.
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Daftar isi[sembunyikan]
1 Sejarah Atletik
1.1 Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan
1.2 Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan
1.3 Event
2 Pranala luar
//

[sunting] Sejarah Atletik
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa :
Panhellenik Games:
The Pythian Games (dimulai6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.
The Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.
The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun.
The Nemean Games (dimulai 51memakai panggung.
Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Royal Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik moderen biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam trek. Atletik termasuk didalam Olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa moderen, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada seelumnya.

[sunting] Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor, selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon untuk pria.

[sunting] Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan
Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan moderen memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan didalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

[sunting] Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan dirubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
Event lapangan
Event melempar
tolak peluru
lempar peluru
lempar lembing
lempar cakram
Event lompat
lompat tinggi
lompat galah
lompat jauh
lompat ganda
yang sangat tidak biasa
lompat tinggi berdiri
lompat jauh berdiri
lompat ganda berdiri
Event ganda atau kombinasi
Triathlon / Trilomba
Pentathlon / Pancalomba
Heptathlon
Decathlon / Dasalomba


IAAF - International Association of Athletics Federation

PROFIL SAYA


NAMA SAYA ZAOZI BIASA DIPANGGIL OZI
SAYA TERLAHIR DIBUMI PERTIWI DESA TEMBOK LUWUNG KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL PADA TANGGAL 12 PEBRUARI 1972, MALAM JUMAT KLIWON.
SEDANGKAN DOMISILI SEKARANG BERADA DI JL. AKASIA RAYA NO . 6 RT 03 RW 02 DESA MEJASEM BARAT KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL

PRESTASI ATLETIK SMK 3

b. Pembimbingan Siswa
1) Yang Mendapat Kejuaraan


No Nama Kejuaraan Tingkat Tempat dan Waktu Skor
1. Pekan Olah Raga Daerah ( PORDA ) Tahun 2003: Kota Tegal, 9 – 16 September 2003
1.1. Juara 1 Lari 400 Meter
1.2. Juara 1 Lari 5000 Meter
1.3. Juara 1 Lari 800 Meter
1.4. Juara 2 Lari 800 Meter
1.5. Juara 2 Lari 800 Meter
1.6. Juara 3 Lari 5000 Meter
2. Lomba Gerak Jalan Tingkat SLTA Tahun 2003 Kota Tegal, 20 Nopember 2003
3 Lomba Gerak Jalan Beregu SMA/SMK Tahun 2004 Kota Tegal, 1-2 Juni 2004
4. Pekan Olah Raga Pelajar Daerah ( POPDA ) Tahun 2004: Kota Tegal, 18 -19 Juni 2004
4.1. Juara 1 Lari 1500 Meter
4.2. Juara 2 Lari 400 Meter
4.3 Juara 2 Lari 800 Meter
4.4. Juara 2 Lempar Cakram
4.5. Juara 2 Lari 100 Meter
4.6. Juara 3 Lempar Cakram
5. Pekan Olah Raga Daerah ( PORDA ) Tegal 2004: Kota Tegal, 9-26 September 2004
5.1. Juara 1 Lempar Cakram
5.2. Juara 1 Tolak Peluru
5.3. Juara 1 Lari 5000 Meter
5.4. Juara 1 Lari 400 Meter
5.5. Juara 2 Lari 100 Meter
5.6. Juara 2 Lari 5000 Meter
5.7. Juara 3 Lempar Cakram
6. Pekan Olah Raga Pelajar Daerah ( POPDA) Tahun 2005 Kota Tegal, 9-10 Maret 2005
6.1. Juara 1 Lari 100 Meter
6.2. Juara 1 Lari 400 Meter
6.3. Juara 1 Lari 200 Meter
6.4. Juara 1 lari 1500 Meter
6.5. Juara 1 Lempar Cakram
6.6. Juara 1 Tolak Peluru
7. Lomba Gerak Jalan Beregu Dalam Rangka Lomba Sekolah Tahun 2005 Kota Tegal, 11 Agustus 2005
8. KEJURDA Atletik Satria Cup 1 Tahun 2006 : Jawa Tengah Purwokerto, 30 April 2006
8.1. Juara 2 Tolak Peluru
8.2. Juara 3 Lari 1500 Meter







9.






Pekan Olah Raga Daerah ( PORDA ) Tahun 2006:






Kota






Tegal, 24 Agustus – 3 September 2006
9.1. Juara 1 Lempar Cakram
9.2. Juara 1 Lempar Lembing
9.3. Juara 1 Lari 200 Meter
9.4. Juara 1 Lari 100 Meter
9.5. Juara 1 Lari 800 Meter
9.6. Juara 1 Lari 1500 Meter
9.7. Juara 1 Lari 5000 Meter
9.8. Juara 1 lari 400 Meter
9.9. Juara 1 Tolak Peluru
9.10. Juara 2 Lari 400 Meter
9.11. Juara 2 Lempar Lembing Putri
9.12. Juara 2 lari 5000 Meter
9.13. Juara 2 Lari 800 Meter
9.14. Juara 2 Lempar Lembing
10. Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tegal 2007 Kota Tegal, 21 – 22 Maret 2007
10.1. Juara 1 Lempar Cakram Putra
10.2. Juara 1 Tolak Peluru Putra
10.3. Juara 1 Lari 1500 M
10.4. Juara 1 Lari 800 M
10.5. Juara 1 Lempar Lembing Putri
10.6. Juara 1 Tolak Peluru Putri
10.7. Juara 1 Lari 100 M
10.8. Juara 1 Lari 200 M
10.9. Juara 1 Lari 400 M
10.10. Juara 2 Lari 400 M
10.11. Juara 2 Lari 1500 M
10.12. Juara 2 Tolak Peluru Putra
10.13. Juara 3 Lari 800 M
10.14. Juara 3 Lari 100 M
11. Pekan Olah Raga Daerah (PORDA) Kota Tegal 2007 Kota Tegal, 23 – 24 November 2007
11.1. Juara 1 Tolak Peluru Putri
11.2. Juara 1 Lempar Lembing Putri
11.3 Juara 1 Lempar Lembing Putra
11.4. Juara 1 Lari 1500 Meter
11.5. Juara 1 Lari 5000 Meter





11.6. Juara 1 Lari 400 Meter
11.7. Juara 1 Lari 800 Meter
11.8. Juara 1 Lari 100 Meter
11.9. Juara 1 Lari 200 Meter
11.10. Juara 2 Lari 400 Meter
11. 11. Juara 2 Lari 5000 Meter
11.12. Juara 2 Lari 800 Meter
11.13. Juara 2 Lempar cakram Putra
11.14. Juara 2 Lempar Lembing Putra
11.15. Juara 2 Tolak Peluru Putra
11.16. Juara 3 Lempar Cakram Putra
11.17. Juara 3 Lempar Lembing Putra
12 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tegal 2008 Kota 26 – 27 Maret 2008
12.1. Juara 1 Lari 1500 M
12.2. Juara 1 Lari 800 M
12.3. Juara 1 Lari 400 M
12.4. Juara 1 Lari 200 M
12.5. Juara 1 Lari 100 M
12.6. Juara 1 Tolak Peluru Putra
12.7. Juara 1 Lempar Cakram Putra
12.8. Juara 1 Lempar Cakram Putri
12.9. Juara 2 Lari 1500 M
12.10. Juara 2 Lari 800 M
12.11. Juara Lempar Lembing Putra
12.12. Juara 2 Lempar Lembing Putri
12.13. Juara 3 Lari 800 M
12.14. Juara 3 Lari 400 M

Sabtu, 06 Desember 2008

KARYA TULIS SEKOLAH UNGGULAN

KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL

MEMBENTUK SEKOLAH UNGGULAN MELALUI PENINGKATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


Disusun Oleh :
ZAOZI, S.Pd
NIP.132 189 919



Disusun Dalam Rangka Lomba Guru Berprestasi
Tingkat Kota Tegal Tahun 2008




SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3
KOTA TEGAL







LEMBAR PENGESAHAN


Karya tulis Ilmiah

Judul

Membentuk Sekolah Unggulan Melalui
Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler




Disusun dalam rangka Lomba Guru Berprestasi
Tingkat Kota Tegal Tahun 2008



Tegal, 20 Mei 2008
Kepala SMK Negeri 3 Tegal Penyusun



IBNU HAJAR DEWANTORO,STP ZAOZI,S.Pd
NIP.132 470 349 NIP.132 189 919




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, atas rakhmat dan karunianya yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan rencana. Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran kongkrit pada pihak-pihak yang terkait dalam melaksanakan kegiatannya.
Karya tulis ini saja memuat pengertian secara teori , tetapi juga memberikan contoh penerapannya di lapangan. Dilengkapi dengan ilustrasi pelaksana kegiatannya. Mengingat karya tulis ini disusun secara individu berdasarkan pemikiran dan pengalaman pribadi, maka tidaklah heran apabila masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam kerangka berpikir maupun dalam implementasinya nanti.
Tentu saja kami mengharapkan bantuan siding pembaca sekalian untuk memberikan masukan guna penyempurnaan kegiatan serupa dimasa mendatang. Akhirnya kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terjadi, dan kepada semua pihak termasuk para pembaca dan penggunanya kami mengucapkan terima kasih.



Tegal, 20 Mei 2008
Penyusun


ZAOZI,S.Pd









DAFTAR ISI



Halaman Sampul…………………………………………………………………i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………...ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………..iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………iv
Daftar Lampiran………………………………………………………………….v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………..1
B. Permasalahan……………………………………………………….1
C. Tujuan………………………………………………………………2
BAB II TEKHNIK PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER…3
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………….4
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..6
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….7














DAFTAR LAMPIRAN



1. Lampiran Program Kerja Ekstrakurikuler
2. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler
3. Grafik Prestasi Kejuaan Olahraga
4. Daftar Prestasi Olahraga
5. Lembaran Surat Keputusan Pemberian Beasiswa Prestasi Non Akademik






















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Dalam GBHN dan REPELITA selalu tercantum bahwa peningkatan mutu merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan.Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi lainnya, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya, melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan mereka, peningkatan manajemen, serta pengadaan fasilitas lainnya.
Sementara itu sekarang indicator menunjukkan bahwa mutu lembaga pendidikan seakan-akan hanyalah ditentukan oleh prestasi akademik melalui Nilai Akhir Nasional. Hal ini berakibat perhatian lembaga pendidikan yaitu sekolah dan sudut pandang orang tua siswa terhadap kegiatan sekolah yang bersifat non akademik seperti kegiatan ekstrakurikuler kurang maksimal. Padahal keunggulan sekolah sebagai lembaga pendidikan tolak ukurnya adalah keunggulan prestasi baik dibidang akademik maupun nonh akademik yaitu prestasi pada kegiatan ekstrakurikuler.


B. Permasalahan
Dari uraian di atas rumusan permasalahan dalam penulisan ini antara lain :
1. Perhatian sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler kurang maksimal.
2. Motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sangat rendah.
3. Dukungan orang tua peserta didik terhadap kegiatan ekstrakurikuler masih kurang.




C. Tujuan

1. Secara Umum
Memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya.
2. Secara Khusus
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik.
b. Memberikan kesempurnaan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas.
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dilingkunan sekolah.
d. Mengembalikan perhatian lembaga pendidikan yaitu sekolah dan masyarakat terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

















BAB II
TEKNIK PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar kegiatan akademik. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bertujuan utnuk mengimbangi akademik dan mengembangkan, mengaktualisasikan potensi peserta didik serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah.
Di dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler harus di atur sedemikian rupa sehingga mampu mengakomodir potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Sedangkan strategi dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
1. Penelusuran bakat dan minat peserta didik.
2. Penjadwalan kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi kegiatan akademik.
3. Menyediakan fasilitas sarana prasarana yang diperlukan.
4. Penyediaan tenaga Pembina kegiatan sesuai dengan bidangnya.
5. Penyusunan program dan target secara umum.
6. Penyusunan program kegiatan dan target masing-masing jenis kegiatan.
7. Diadakan evaluasi secara berkala.
Di dalam kegiatan ekstrakurikuler biasanya dalam rentang waktu tertentu mengalami pasang surut kuantitas, maka harus diketahui sebab dari masalah yang terjadi.















BAB III
PEMBAHASAN MASALAH


Kriteria sekolah unggulan adalah sekolah yang memiliki prestasi di bidang akademik dan nonakademik. Prestasi diperoleh melalui kegiatan akademik seperti nilai mata pelajaran diantaranya keberhasilan di dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional. Sedangkan prestasi non akademik diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler diantaranya kegiatan olahraga.
Sekarang ini kenyataanya sulit, artinya sekolah-sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler secara maksimal mengalami berbagai macam hambatan, diantaranya :
1. Masalah waktu
Kenyataan sekarang sekolah-sekolah dalam mengejar prestasi akademik sesuai tuntutan kurikulum jam pelajaran hingga jam 14.00 WIB bahkan ada yang lebih. Hal ini berakibat peserta didik tidak cukup waktu untuk kembali ke rumah.
2. Masalah Biaya
Untuk dapat mengembangkan prestasi non akademik secara maksimal dibutuhkan biaya yang memadai untuk penyediaan sarana prasarana dan operasional.
3. Motivasi
Keberhasilan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat dipengaruhi motivasi dari diri sendiri, termasuk ekstrakurikuler olahraga.










4. Pembina / Instruktur
Untuk dapat memperoleh hasil maksimal dalam prestasi kegiatan ekstrakurikuler dibutuhkan Pembina yang memiliki kopetensi yang sesuai.
5. Dukungan orang tua
Motivasi anak akan maksimal sepenuh hati dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bila mendapat dukungan penuh dari orang tua.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat diterapkan strategi, salah satunya adalah penerapan Beasiswa Prestasi non akademik. Hal ini telah banyak diterapkan di sekolah-sekolah unggulan , diantaranya di SMK Negeri 3 Tegal.
Pengaruh beasiswa prestasi sangat besar sekali, hal ini bias kami buktikan bahwa periode tahun 2001 SMK Negeri 3 Tegal boleh dikatakan krisis prestasi . Namun sejak diterapkannya beasiswa prestasi sejak tahun 2004 sampai sekarang prestasi SMK Negeri 3 Tegal dibidang nonakademik sangat besar dan berkualitas, bukan hanya di tingkat kota saja bahkan untuk cabang olahraga atletik sampai tingkat propinsi . Sejak tahun 2004 SMK Negeri 3 Tegal secara berturut-turut memperoleh gelar juara umum dalam Pekan Olaharaga Pelajar (POPDA) kota Tegal. Dan keberhasilan dalam prestasi nonakademik juga telah mendukung ditetapkannya SMK Negeri 3 Tegal sebagai sekolah rintisan berstandar internasional. Kepercayaan insan olahraga kota Tegal juga telah dibuktikan bahwa SMK Negeri 3 Tegal telah ditetapkan sebagai pusat latihan cabang olahraga atletik dan pencak silat.
Jadi jelaslah bahwa penerapan beasiswa prestasi nonakademik di sekolah sangat besar terhadap pembentukan sekolah unggulan.

Minggu, 23 November 2008

Tugas blog

Tugas Mandiri
Peserta Pelatihan Pembuatan Blok
Bagi Guru dan Pengurus OSIS
Materi
  1. Posting Profil
  2. Posting Artikel yang sesuai dengan bidang masing-masing
  3. Posting Artikel Umum
  4. Link Blog Peserta Pelatihan
  5. Link Umum

waktu :

tanggal 24 November - 6 Desember 2008

anaku mewarnai

Sabtu, 22 November 2008

SAAT - SAAT INGAT ILLAHI



Dear All,

Gema suara takbir memecah hening, menyambut kemenangan di hari nan Fitri, setelah sebulan penuh kita ditempa di bulan suci Ramadhan. Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Semoga moment Idul Fitri menjadikan kita sosok yang lebih baik daripada diri kita sebelumnya.